PANJAT PINANG: "BERSAMA KITA BISA, SENDIRI KITA TIDAK MENDAPAT APA-APA"

Panjat Pinang, tentu permainan ini tidak asing bagi kita, bukan?

Permainan rakyat ini sudah menjadi tradisi yang cukup mengakar kuat dalam masyarakat kita. Konon permainan ini adalah ide dari para penjajah Belanda di Indonesia sebagai bentuk Eksploitasi. Mereka menggantungkan sejumlah hadiah di atas pohon pinang, lalu melumuri batang itu dengan oli. Lalu para pemuda berebutan untuk memanjat, mereka asyik menonton & menertawakan.

Anehnya, meski telah merdeka sejak tahun '45,
tradisi Panjat Pinang masih sangat populer,
khususnya di hari perayaan Kemerdekaan tiap 17 Agustus. Barangkali karena Panjat Pinang memiliki nilai edukasi sebagai ajang Melatih Kekompakan Tim.

Dalam permainan ini tak mungkin 1 orang mampu memanjat ke puncak sendirian. TAK ADA CARA LAIN SELAIN KOMPAK & KERJA SAMA!!!

Beberapa orang harus rela dirinya dijadikan pijakan oleh rekan di atasnya,
begitu seterusnya hingga hanya satu orang saja yang mencapai puncak untuk mengambil hadiahnya, Tidak Berebutan !!!

Dalam Kerja Tim, bukankah Filosofi Panjat Pinang ini bisa dijadikan Pelajaran Berharga ? BUTUH KEKOMPAKAN & KERJA SAMA !!!

Jika setiap orang mau sedikit Rendah Hati & Rela untuk Bekerja sama saling Menopang, Membantu & Memberi Jalan kepada yang lain, bukankah Pekerjaan lebih mudah dilakukan & Cepat dituntaskan?

Pada akhirnya, bukankah Kemenangan itu akhirnya milik seluruh Tim & bukan Perorangan?

BERSAMA KITA BISA, SENDIRI KITA TIDAK MENDAPAT APA-APA !!!

“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”
Galatia 6 : 2

(Anda diberkati dengan tulisan ini? Bagikan kepada yang lain yaaa... GBU)

◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈