|
|
Ilustrasi: Contoh mental jahat |
(Seri:
Mesin Pembuat Dosa)
Kemarin
kita mengawali minggu yang baru dengan semangat yang baru bersama
saudara-saudara & sahabat-sahabat yang begitu antusias memberi respon
terhadap topik Renungan Subuh: "MENTAL JAHAT ADALAH JIWA YANG
RAPUH - II".
Semuanya
tidak ingin ada MESIN PEMBUAT DOSA
(MPD) yang beroperasi di dalam dirinya seperti nasib sial yang menyerang
Kain/Qabil tersebut.
Luar
biasa sekali beliau-beliau ini dengan antusias yang tinggi ingin mengupas
MENGAPA ANGGOTA KELUARGA SUCI itu sampai hati MEMBERONTAK kepada ALLAH SWT?
Dengan
cerdasnya beliau-beliau menjawab, pemicunya adalah karena Kain/Qabil tersebut
tidak BERJAGA-JAGA dengan cara sering berdoa/sholat, sehingga pada saat Iblis memasukkan perasaan
'sombong', yang tidak mengakui hegemoni ALLAH (yang sudah menetapkan
aturan bagi manusia ciptaan-NYA agar mempersembahkan kambing domba sebagai
kurban kepada-NYA) maka Kain/Qabil menjadi INGKAR/TIDAK TAAT/TIDAK BERTAKWA
kepada ALLAH SWT.
Benar
jawaban tersebut!
Untuk
kedua kalinya Iblis menyerang manusia untuk berbuat dosa lagi setelah
bertahun-tahun mereka hidup sebagai keluarga saleh. Dan yang sial adalah
Kain/Qabil sehingga bisa diperdaya oleh Iblis untuk memasukkan perasaan sombong
itu dalam dirinya.
Tetapi
selain perasaan sombong, ada perasaan lain yang juga menyerang Kain/Qabil pada
saat bersamaan. Sehingga dia tidak bisa berpikir waras lagi untuk menghormati
Penciptanya.
Perasaan apa itu?
Mari
kita simak sekali lagi sejarah tersebut dalam Kitab Taurat yang menceritakan
detik-detik kejatuhannya Kain/Qabil:
Kejadian
4:3, 5
(VMD)
[Pembunuhan Pertama]
3 Pada musim panen pertama pada tahun itu, Kain/Qabil membawa persembahan kepada TUHAN. Dia membawa beberapa makanan yang tumbuh di tanah,
5 tetapi Habel membawa beberapa ternak dari kawanannya. Ia membawa 'bagian yang terbaik' dari dombanya yang terbaik.
TUHAN menerima Habel dan persembahannya,
tetapi Ia tidak menerima Kain dan persembahannya itu,
Kain sedih dan dia sangat marah.
3 Pada musim panen pertama pada tahun itu, Kain/Qabil membawa persembahan kepada TUHAN. Dia membawa beberapa makanan yang tumbuh di tanah,
5 tetapi Habel membawa beberapa ternak dari kawanannya. Ia membawa 'bagian yang terbaik' dari dombanya yang terbaik.
TUHAN menerima Habel dan persembahannya,
tetapi Ia tidak menerima Kain dan persembahannya itu,
Kain sedih dan dia sangat marah.
Astagaaa....
Ternyata hatinya Kain/Qabil sudah tidak tulus seperti dahulu lagi. Tidak sama dengan hatinya Habil yang tetap memberikan 'persembahan yang terbaik' bagi ALLAH SWT.
Artinya jiwanya Kain telah dicemari oleh perasaan KIKIR/PELIT/TAMAK/SERAKAH.
Dia memberi persembahan dengan asal-asalan, pokoknya khan membakar persembahan kepada ALLAH. Tidak seperti adiknya, Habil.
Sejak
saat itulah, jiwanya Kain/Qabil telah menjelma menjadi pangkalan armadanya Iblis.
Berturut-turut datanglah perasaan iri/jengkel kepada adiknya &
perasaan emosional kepada ALLAH sehingga dia menjadi gelap mata.
Perasaan-perasaan itulah yang memicu KEINGINANNYA untuk melenyapkan sang adik dari depan matanya. Hingga terjadilah PERBUATAN PEMBUNUHAN yang pertama kali dalam sejarah hidup manusia.
Perasaan-perasaan itulah yang memicu KEINGINANNYA untuk melenyapkan sang adik dari depan matanya. Hingga terjadilah PERBUATAN PEMBUNUHAN yang pertama kali dalam sejarah hidup manusia.
Semoga
pembaca yang budiman mau belajar dari kejatuhannya keluarga suci ini. Baik itu
Hawa maupun Kain/Qabil.
Waspadalah
terhadap tipu daya duniawi ya....
(Penulis:
Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment