MENGAPA KITA GETOL MENGHUKUM SESAMA KITA?

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Wednesday, August 31, 2016


Tuhan Yesus & Perempuan yang berzinah
(Seri: Mesin Pembuat Dosa)

Perhatikan media sosial sekarang. Ada kuasa Iblis yang mengendalikan mereka. Mengapa bisa demikian? Karena media sekarang ini cenderung memberi punishment & mengajak hidup hedonis (foya-foya). Kata-kata yang terucap cenderung untuk menjatuhkan & mencari-cari kesalahan sesama kita.

Mengertikah kita bila ini semua trik Iblis agar kita saling berantem, saling menghujat, saling curiga, saling menjatuhkan, saling menyombongkan diri, saling pamer kekayaan/kekuasaan, dan saling cari popularitas.

Semua lapisan masyarakat terjangkiti hal yang sama. Mulai dari rakyat jelata, berpendidikan, birokrat, penyelenggara negara, bahkan hingga para rohaniawan yang harusnya memberi kesejukan di hati malah ikut terseret arus mencari popularitas hingga memprovokasi umatnya agar membenci sesamanya.


Pendek kata, semua lapisan masyarakat ini menjadi bengis & egois sekali. Sudah tidak ada cinta kasih lagi dalam hati mereka. Hidup penuh dengan kedengkian & iri hati. Dan kita tidak ada yang sadar. Bahwa jiwa kita sudah bergeser dari ajaran Allah SWT yang menginginkan kita menjaga perasaan, keinginan & perbuatan agar sesuai dengan kehendak-Nya.
 

Semuanya ingin segera menjadi kaya, terkenal & terhormat. Tidak peduli dengan cara apapun. Nafsu serakah & iri hati menjadi motor penggerak.

Pada zaman 2.000 tahun yang lampau, kejadian serupa juga pernah terekam dalam sejarah. Yaitu pada saat Ahli-ahli Kitab Taurat & para pemuka agama pada waktu itu juga terbiasa untuk MENGHUKUM masyarakat tanpa meneladani  MENUNTUN/MEMBIMBING mereka untuk berbuat baik kepada sesamanya, seperti yang dilakukan kepada anak-anaknya.

Yohanes 8:4-7 (TSI)  
4 Lalu mereka berkata kepada Yesus/Isa, “Guru, perempuan ini tertangkap basah sedang berbuat zinah.
5 Nah, menurut Hukum Taurat, orang seperti ini harus dilempari dengan batu sampai mati. Tetapi menurut kamu bagaimana?”
6 Mereka bertanya kepada Yesus/Isa seperti itu karena mereka sudah sepakat kalau jawaban Yesus/Isa tidak sesuai dengan Hukum Taurat, mereka berencana untuk menyalahkan Dia.  Tetapi Yesus/Isa hanya tunduk saja dan menulis dengan jari-Nya di tanah.
7  Ketika para pemimpin masih terus mendesak Dia untuk memberi jawaban, Dia mengangkat kepala-Nya dan berkata kepada mereka, “Siapa di antara kalian yang merasa dirinya tidak pernah berbuat dosa, biarlah dia yang lebih dulu melemparkan batu kepada perempuan ini.”


Kaum rohaniawan saat itu tahu, bila Yesus/Isa ini penuh cinta kasih kepada sesamanya. Makanya mereka ingin mengadunya dengan ajaran Taurat yang berkata : Setiap orang yang berzinah harus dirajam dengan batu hingga mati.
 

Jadi yang ada dalam benak manusia-manusia terhormat itu adalah menghukum, menghukum dan menghukum.  Bukannya meminta hikmat kepada Allah bagaimana caranya agar bisa menginsafkan masyarakat dari perbuatan zinah. Adrenalin mereka langsung naik bila menjumpai korban yang bisa dihukum bahkan sampai dibunuh.
 

Benar-benar egois & tidak berbelas kasihan sekali. Menunggu sesamanya berbuat dosa dulu, baru kemudian ramai-ramai menghukumnya. Coba seandainya yang berbuat zinah itu adalah putra/putrinya?? Apa yang bersangkutan tidak merasa sedih & berbuat semaksimal mungkin untuk menyelamatkan anaknya dari perbuatan dosa agar jangan sampai dihukum mati?

Marilah kita menyadari keangkuhan hidup kita ini yang sok benar & sok suci.
Ajaklah jiwa/hati kita ini berdamai dengan Allah & sesama kita, dengan cara belajar  memiliki & mencintai mereka seperti kita mencintai diri kita sendiri & keluarga kita. Jangan biarkan perasaan Iblis yang berupa EGOIS itu bersarang & memerintah hati kita.
 

Niscaya dunia akan kembali damai & penuh kebahagiaan karena semua umat mulai meninggalkan kemunafikannya & kembali hidup dengan penuh cinta kasih seperti Adam & Hawa awal mula diciptakan.

(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
 
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽

Blog, Updated at: 6:34:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.