Sudah lupakah bahwa di Alkitab ada ayat yang bunyinya begini:
"Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan." (Keluaran 20:7).
"You are not to make use of the name of the Lord your God
for an evil purpose; whoever takes the Lord's name on his lips for an
evil purpose will be judged a sinner by the Lord." (Exodus 20:7, BBE).
JANGAN GAMPANGAN BAWA-BAWA NAMA TUHAN APALAGI UNTUK SUATU "EVIL PURPOSE".
Apakah itu "evil purpose"?
Mungkin tidak perlu sampai kepada perbuatan jahat seperti
merampok, membegal, membunuh, atau memperkosa dengan membawa-bawa Nama
Tuhan. Itu sih jelas-jelas keterlaluan.
Yang susah adalah yang begini nih:
Jika Tuhan memerintahkan kita mengambil lajur kanan tapi
kemudian kita mau-maunya sendiri mengambil lajur kiri sambil berkata:
"Disuruh Tuhan", itu adalah "evil purpose"!
Melakukan sesuatu yang melanggar kehendak Tuhan dengan
membawa-bawa Nama Tuhan, sekalipun itu kelihatannya baik di mata manusia
dan menguntungkan dari sisi ekonomi, hal tersebut tetaplah JAHAT di
hadapan Tuhan.
Dosanya:
MENYEBUT NAMA TUHAN DENGAN SEMBARANGAN.
MAKE USE THE NAME OF GOD FOR AN EVIL PURPOSE.
Mereka menggunakan Nama Tuhan untuk memuaskan libido ambisi pribadinya sendiri dengan tanpa rasa malu lagi.
Malah mereka merasa hebat rohani sendiri sebab mengira
dirinya telah berada di dalam suatu dimensi rohani dengan tingkat kasta
tertentu sehingga mereka bisa bebas memakai Nama Tuhan semau-mau mereka
sendiri.
Contoh kasus nyata:
Ada seorang mahasiswa bercerita bahwa dia sering meminta
uang kepada orang tuanya untuk membeli buku-buku pelajaran atas nama
tuntutan dari kampusnya. Orang tuanya pun mengirimkannya uang
berjuta-juta sesuai dengan "visi awal" si mahasiswa ini membeli buku
pelajaran. Namun demikian, setelah uang masuk ke rekening si mahasiswa,
"visi akhir" pun berubah. Uang jutaan itu hanya sebagian kecil saja yang
dipakainya untuk membeli buku. Sebagian besar sisanya dihabiskannya
untuk membeli barang sesuai keinginannya sendiri.
Mana bisa sih?
Bukankah ini namanya "menyebut nama kampusnya dengan sembarangan", untuk memenuhi keinginan dirinya sendiri?
Demikian pula ketika seorang oknum rohaniawan yang pada
awalnya meminta uang untuk dipakai "apa", lalu kemudian setelah uangnya
terkumpul malah dipakai untuk "apa yang lain", janganlah gampang-gampang
membawa-nama Nama Tuhan dan berkata: "Disuruh Tuhan" tuh!
JANGAN GAMPANG-GAMPANG MEMBAWA-BAWA NAMA TUHAN KALAU TIDAK MAU TERJERAT KASUS "PAPA MINTA SAHAM"-NYA DUNIA PELAYANAN
Modus oknum rohaniawan ala "papa minta saham" tuh tipikal sekali:
Jurus pamungkas ketika mereka terdesak sangat: "Disuruh Tuhan."
Jurus pamungkas ketika mereka ambisius halus: "Disuruh Tuhan."
Maka satu-satunya cara adalah jemaatnyalah yang harus
cerdas, dibuat cerdas, dan semakin dicerdaskan karena kenekatan para
rohaniawan ala oknum "papa minta saham" sudah sebegitu akut dan
kronisnya!
Jemaat harus menyadari bahwa seorang oknum manusia
(termasuk oknum rohaniawan) yang paling sering membawa-bawa Nama Tuhan
kemungkinan besar justru dialah itu orang yang paling tidak bisa
mempertanggungjawabkan keputusan dan kelakuannya di hadapan orang
banyak.
Jika di hadapan manusia saja sudah tidak bisa
mempertanggun-jawabkannya, lupakanlah si oknum ini bisa melakukannya di
hadapan Tuhan.
Kalau ada (kalau ada aja, loh ya) oknum rohaniawan seperti
demikian, bawa-bawa Nama Tuhan hanya memperburuk keadaannya saja.
Harusnya adalah MOHON AMPUN kepada Sang Empunya Nama karena telah
menggunakan Nama-Nya dengan sembarangan, dan MINTA MAAF kepada jemaatnya
karena telah menyalahgunakan kepercayaan termasuk sumbangan keuangan
dari mereka!
Semoga makin banyak JEMAAT CERDAS yang tidak
gampang-gampang percaya dengan orang-orang (apalagi oknum rohaniawan)
yang sedikit-sedikit ngomongnya: "Disuruh Tuhan."
JEMAAT CERDAS ADALAH ORANG-ORANG PERCAYA YANG TIDAK
GAMPANG-GAMPANG PERCAYA DENGAN ORANG-ORANG YANG SUKANYA LATAH
MEMBAWA-BAWA NAMA TUHAN UNTUK "MEMBENARKAN" KEPUTUSAN ATAU "PEMBENARAN"
KELAKUAN.
(tulisan: Pdt Vandy Steven)
0 comments:
Post a Comment