Dalam Kitab Taurat telah disebutkan bahwa ada dua nama orang yang hidupnya bergaul erat dengan ALLAH SWT. Beliau ini bernama nabi Henokh & nabi Nuh.
Justru di tengah-tengah peradaban yang hedonis & dursila, beliau berdua tidak terkontaminasi. Beliau-beliau tetap tegak beriman, percaya & taat kepada ALLAH SWT.
Padahal pasti orang-orang di sekitarnya akan mencemooh & mengancam hidup beliau berdua yang dianggap 'aneh & sesat' oleh kaum hedonis & dursila itu.
Tetapi beliau berdua tetap tegak menjalankan Kebenaran ALLAH.
Padahal....dari mana beliau belajar tentang KEBENARAN? Bukankah pada zaman 5.500 - 5.000 tahun yang lalu itu belum ada Kitab Suci? Taurat, sebagai Kitab Suci tertua itu baru ada pada era 3.500 tahun yang silam. Lalu bagaimana caranya beliau berdua itu bisa kenal & tetap taat kepada ALLAH SWT?
Itu adalah misteri yang belum terkuak.....
Tapi pasti beliau berdua memiliki pengalaman rohani yang luar biasa yang bisa jadi panutan bagi kita.
[Seperti bagaimana beliau tetap bisa mencintai ALLAH SWT di tengah-tengah masyarakat yang sesat, seperti sekarang ini. Dengan tidak tertulari untuk ikut-ikutan saling menghujat, berkata pedas, saling menyakiti hati, dan perbuatan-perbuatan egois lainnya].
Coba perhatikan dengan budaya kita saat ini?
Sedikit-sedikit langsung mencela pimpinan kita & orang lain. Begitu mudahnya kita menghakimi mereka. Mengapa kita kehabisan CINTA untuk mengasihi mereka?
Sedikit-sedikit sudah saling melaporkan kepada penegak hukum dunia? Sedikit-sedikit sudah merasa dirugikan? Dalam setiap kita kumpul-kumpul, yang dibicarakan itu adalah memfitnah & menghasut. Sebab tanpa itu rasanya pembicaraan kita kurang terasa gayeng/semangat.
Meskipun kita mengakunya sebagai umat yang beragama & menjalankan perintah agama. Bila seperti begitu, perintah ALLAH mana yang kita lakukan? Jangan-jangan kita malah tidak menjalankan perintah ALLAH yang terutama? Yaitu saling mengasihi.
Ibrani 11:5, 7 (TB)
5 Karena iman Henokh terangkat (ke Surga), supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
7 Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Semoga kedua panutan di atas bisa menginspirasi kita untuk merenungkan perjalanan hidup kita selama ini.
Beliau berdua telah menerima & menjalankan DUNIA ROH yang berasal dari ALLAH dulu, baru kemudian itu memicu pikirannya untuk berbuat melakukan sesuai keinginan-NYA. Sebaliknya, kehidupan kita sering dipicu oleh DUNIA ROH yang berasal dari Iblis, seperti IRI & SOMBONG. Hal ini memicu keinginan kita untuk PAMER & FOYA-FOYA.
Atau perasaan Iblis seperti CABUL & SERAKAH. Yang memicu keinginan kita untuk berzinah & saling sikut demi dapatkan harta yang berasal dari Setan (meskipun kita berdoa, tetapi itu kita lakukan dari perasaannya Iblis, maka yang mau mendengar & mengabulkan doa tersebut adalah Iblis itu sendiri).
Jadi hati-hati & waspadalah. Kira harus PEKA dengan DUNIA ROH. Sebab dialah yang memerintah hidup kita di alam nyata ini.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment