AMNESIA ROHANI

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Sunday, June 26, 2016



Ulangan 6:10-25
10  Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu  —  kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan;
11  rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami  —  dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang,
12  maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
13  Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.
14  Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu,
15  sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi.
16  Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa.
17 ¶  Haruslah kamu berpegang pada perintah, peringatan dan ketetapan TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu;
18  haruslah engkau melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN, supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik, yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
19  dengan mengusir semua musuhmu dari hadapanmu, seperti yang difirmankan TUHAN.
20  Apabila di kemudian hari anakmu bertanya kepadamu: Apakah peringatan, ketetapan dan peraturan itu, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN Allah kita?
21  maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita dahulu adalah budak Firaun di Mesir, tetapi TUHAN membawa kita keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat.
22  TUHAN membuat tanda-tanda dan mujizat-mujizat, yang besar dan yang mencelakakan, terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seisi rumahnya, di depan mata kita;
23  tetapi kita dibawa-Nya keluar dari sana, supaya kita dapat dibawa-Nya masuk untuk memberikan kepada kita negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang kita.
24  TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini.
25  Dan kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita."


Amnesia adalah sebuah kondisi di mana seseorang kehilangan ingatan dan melupakan nama, informasi atau pun peristiwa penting di masa lalunya. Penyebabnya bisa jadi karena kerusakan otak atau pun peristiwa traumatis. Tentu saja amnesia adalah kondisi yang langka dan jarang ditemui secara medis. Namun secara religius, tampaknya amnesia rohani terus menjadi menjadi wabah berbahaya yang menyebar secara masif dan menjangkiti banyak orang percaya.

Dalam perikop hari ini, Musa mengingatkan bahwa situasi paling mengerikan yang bisa dialami orang Israel adalah "melupakan TUHAN" (12). Di tengah gelimang kemakmuran yang bisa mereka nikmati di tanah Perjanjian (10-11), bahaya terbesar justru timbul ketika mereka lupa Tuhan dan akhirnya lupa diri. Dikatakan bahaya terbesar karena mereka berpaling kepada ilah-ilah lain dan melanggar pengakuan bahwa Allah itu esa dan harus dikasihi dengan totalitas hidup (14-15, bdk. 4-9). Tidak heran Musa perlu mengingatkan tentang hal ini sebab amnesia rohani tersebut membawa akibat yang mengerikan (15).

Adapun salah satu "resep" yang Musa berikan untuk menghindari amnesia rohani ini yaitu berupa ketaatan terhadap "perintah, peringatan, dan ketetapan" dari-Nya (17). Ketika ketaatan ini menjadi sebuah gaya hidup yang akhirnya diteladankan dan diwariskan kepada keturunan mereka (bdk. 6-7), tentu tidak mengherankan jika timbul pertanyaan mengenai artinya (20). Menariknya, jawaban yang Musa anjurkan sekali lagi adalah dalam wujud pengingatan akan karya Tuhan terhadap umat-Nya di masa lampau (21-25).

Peringatan Musa sangat relevan untuk kehidupan kita hari ini. Acap kali, sadar maupun tidak sadar, kita juga mengalami "amnesia rohani" dengan cara melupakan Tuhan dan peringatan, perintah serta ketetapan-Nya. Melupakan Tuhan menjadikan kita lupa diri dan akhirnya juga hidup menyimpang jauh dari rancangan-Nya.

Renungkan: Mari kita mengingat peringatan ini: "Janganlah engkau melupakan TUHAN."

(Sumber: sabda.org)


Baca Juga:

Blog, Updated at: 8:08:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.