Martin Luther: "KITA SEMUA ADALAH ORANG SUCI SEKALIGUS ORANG BERDOSA"

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Tuesday, September 13, 2016

Agustinus mengatakan bahwa tidak ada orang suci yang tidak memiliki masa lalu dan tidak ada pendosa yang tidak memiliki masa depan. Agustinus sendiri di masa lalunya adalah orang yang berdosa, hidup dengan seorang perempuan tanpa menikah dan mengikuti ajaran sesat tetapi karena kasih karunia Tuhan, ia ditarik dan bertobat. John Newton juga merupakan seorang pedagang budak tetapi kemudian ia diselamatkan oleh Allah.

Kita semua adalah orang suci sekaligus orang berdosa. Martin Luther mengatakan bahwa kita adalah semper justus et peccator, kita adalah orang yang dibenarkan tetapi pada saat yang sama kita berdosa. Kita memiliki dua hal ini di dalam diri kita. Kita punya masa lalu tetapi kita juga punya masa depan. 

Kekudusan kita bukan karena perbuatan tetapi karena status kita di hadapan Tuhan. Kekudusan kita bukan karena pekerjaan kita sendiri tetapi karena pekerjaan Kristus. Inilah pengertian kekudusan paling mendasar di dalam Alkitab. Kekudusan adalah anugerah, sesuatu yang tidak dimiliki sebelumnya dan diberikan kepada kita. Inilah perbedaan kekristenan dengan agama lain. 

Dalam agama lain seseorang harus mencapai tahapan kerohanian tertentu supaya bisa disebut kudus. Dalam surat rasul Paulus kepada jemaat Korintus, jemaat Korintus adalah jemaat yang bejat tetapi rasul Paulus menyebut mereka sebagai orang kudus. Jadi status adalah yang pertama, perbuatan menyusul kemudian, inilah pernyataan Alkitab.

Ef. 1:1-3 merupakan bagian pertama mengenai bagaimana masa lalu kita sebagai orang berdosa; 
1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.
2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

Ayat 4-10 merupakan masa kini sampai dengan masa depan kita sebagai orang yang dibenarkan.
4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
6 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Setiap orang percaya punya masa lalu dan masa lalu kita bukanlah sesuatu yang dapat kita banggakan karena dosa kita. Rasul Paulus mengatakan bahwa kita dahulu telah mati karena pelanggaran dan dosa. Yang disebut mati dalam Alkitab bukanlah kematian secara fisik tetapi keterpisahan dari sumber hidup yaitu Tuhan. 

Saat kita belum mengenal Yesus sebagai Juruselamat kita, kita terpisah dari Dia. Itulah pelanggaran baik secara moralitas (pelanggaran) dan kerohanian (dosa).

Ayat ke 2 mengatakan kita hidup di dalamnya, bagaimana mungkin? Dalam bahasa Inggris dikatakan living dead, hidup tetapi mati, karena kita mengikuti zaman dunia ini. 

Pada Efesus 2 banyak kontras antara masa lalu dan masa depan, hidup dalam dosa dan kasih karunia, orang yang berdosa dan orang yang dibenarkan, dst. Kita dikatakan hidup di dalam kematian karena pelanggaran dan dosa, kita hidup tetapi mati. Keadaan orang yang tidak mengenal Tuhan sepertinya penuh dengan gairah dan tujuan, tetapi lepas dari Tuhan. 

Setiap hari kita melihat orang yang tampan dan cantik tetapi hidup pernikahannya hancur, atau mereka korupsi. Secara duniawi mereka hidup dengan nyaman, tetapi terlepas dari Tuhan adalah living dead. Kata dunia dalam bagian ini berarti prinsip yang melawan Tuhan. Kita mengikuti sesuatu yang tidak mau berelasi dengan Tuhan. Keadaan dunia adalah keadaan tanpa relasi dengan Tuhan.


(Anda diberkati dengan tulisan ini? Bagikan kepada yang lain yaaa... GBU)

◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈

Blog, Updated at: 5:43:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.