Ilustasi |
Puteri Pastor Li, hamba TUHAN yang mati karena imannya,
terpaksa bekerja di Kamp Kerja Paksa di Cina demi memenuhi kebutuhan
keluarganya. Gadis berusia 12 tahun itu pergi menghadap Kepala Kamp
Kerja Paksa.
"Ayah saya telah dikirim ke tempat ini dan sekarang ia telah
tiada. Kami tidak punya makanan, uang dan tempat tinggal. Adakah
pekerjaan yang dapat saya lakukan di Kamp ini?" katanya menjelaskan.
Karena merasa kasihan Kepala Kamp berkata, "Aku punya pekerjaan untukmu,
tapi bayarannya rendah." Gadis kecil itu menganggukan kepalanya tanda
setuju.
Kepala Kamp itu membawanya ke lokasi tambang biji besi.
"Kau lihat tombol merah itu? Tugasmu adalah berdiri di dekatnya
sepanjang hari. Jika ada yang menyuruhmu memencetnya, segera lakukan!
Tombol itu akan membunyikan alarm yang memperingatkan para pekerja
tambang agar keluar secepatnya. Kau tidak boleh memencetnya secara
sembarangan, " katanya tegas.
Suatu siang gadis kecil itu mendengar suara, "Pencet
tombolnya!" Ia melihat ke sekelilingnya namun tak menemukan siapapun.
Tak lama kemudian terdengar lagi, "Cepat, pencet tombolnya sekarang!"
Dan beberapa detik kemudian suara itu kembali terdengar. Kali ini ia
menyadari bahwa itu adalah suara Tuhan. Ia tidak mengerti mengapa harus
memencet tombol itu, tapi ia tahu harus menuruti-Nya.
Saat alarm berbunyi, 3.000 orang pekerja berhamburan keluar
dari pertambangan. Kepala Kamp berlari keluar dari kantornya, ia ingin
tahu kenapa gadis kecil itu memencet tombol merah. Belum sempat ia
bertanya, tiba-tiba gempa bumi yang hebat mengguncang tempat itu.
Seluruh area pertambangan itu runtuh dan tak seorang pun yang mampu
membangunnya kembali sampai saat ini.
Saat gempa berakhir semua mata memandangi si gadis kecil.
Kawan Li, bagaimana kau tahu kalau harus menekan tombol itu? Tanya
Kepala Kamp. "Tuhan Yesuslah yang menyuruh saya. Tiga kali Dia menyuruh
saya melakukannya. Yesus adalah satu-satunya jalan bagi kita untuk
mengenal Allah yang hidup. Dia mencintai kalian dan Dia baru saja
menunjukkan kasihNya. Kalian harus berbalik dari dosa dan menyerahkan
hidup kalian kepadaNya." Katanya dengan lantang.
Saat itu, 3.000 pekerja dan Kepala Kamp berlutut berdoa
meminta Yesus mengampuni mereka. Akhirnya banyak orang yang diselamatkan
karena gadis kecil yang takut akan Tuhan itu menyendengkan telinganya
untuk mendengar tuntunan Tuhan.
---------------------------------
Teman-teman hari ini kita belajar satu hal: Roh Tuhan
berdiam di dalam umat tebusanNya dan setiap hari Dia berbicara kepada
kita melalui hati nurani yang telah dimurnikannya. Namun kita
seringkali mengabaikan suara-Nya yang lembut, sehingga tidak lagi
menyadari tuntunanNya.
Hari ini mintalah Tuhan memberi hati yang baru dan
bulatkanlah tekad untuk belajar peka mendengar suara-Nya yang selalu
menggema melalui firman dan hati nurani kita. Aku senantiasa memandang
kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Mazmur 16 : 8
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
(Anda diberkati dengan tulisan ini? Bagikan kepada yang lain yaaa... GBU)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment