BELAJAR MENGENDALIKAN PERKATAAN

TIME Magazine Cover: Bernard Baruch

Ada sebuah cerita menarik dalam perjalanan karir Bernard Baruch, seorang penasihat ekonomi Amerika Serikat untuk Presiden (1870-1965). Suatu saat ia pernah mengajak seorang konglomerat bernama JP Morgan untuk bekerja sama dalam usaha pertambangan belerang di Texas. Para ahli geologi melaporkan bahwa proyek tersebut akan menguntungkan, meski dengan beberapa risiko. 

Morgan sangat tertarik, sampai tiba-tiba Baruch berkata, "Anda pasti pernah berjudi dengan taruhan yang lebih besar dari semua risiko ini." Morgan menatapnya tajam, dan menjawab dengan nada dingin, "Saya tidak pernah berjudi." Kata "berjudi" itu telah mengagalkan perjanjian kerja sama tersebut. Morgan beranggapan bahwa menanam modal merupakan hal yang terhormat, sedangkan berjudi itu suatu dosa. Ternyata hanya dengan satu kata yang salah telah mampu menimbulkan sebuah kerugian milliaran rupiah bagi seorang Baruch.

---------------------------------


Baca: Yakobus 3 : 1 - 12

 Tidaklah berlebihan bila Yakobus menasihatkan agar kita memperhatikan tiap kata yang keluar saat berkomunikasi dengan orang lain. Karena betapa besarnya dampak yang terjadi apabila kita salah dalam berkata-kata (ay.3-8).

Dalam hidup ini Tuhan menaruh kita di antara banyak individu yang lain. Entah itu dilingkungan keluarga, pelayan, pekerja dan masyarakat. Tuhan ingin agar kita mulai membiasakan diri untuk memilih kata-kata yang tepat untuk dapat menjadi alat Tuhan lewat ucapan kita. 

Mari jangan terburu-buru dalam mengeluarkan kata-kata tapi pikirlah terlebih dahulu dan berkatalah yang baik. Mintalah Tuhan senantiasa menjaga perkataan kita dengan selalu mengingat firman-Nya. 

Sertakan Tuhan dalam hati saat berkomunikasi meskipun ucapan yang biasa kita katakan.

"Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!" Mazmur 141 : 3.

(Anda diberkati dengan tulisan ini? Bagikan kepada yang lain yaaa... GBU)

◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈